Terimakasih atas kunjungannya, semoga apa yang Anda cari dapat bermanfaat

Kamis, 17 Mei 2012

AUDITING I


AUDITING I
Oleh : M Laksono Tri R, Msi

Pemeriksaan akuntan (auditing) adalah suatu proses sistimatik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadiaan ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan–peryataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil–hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Pemeriksaan akuntan (oleh akuntan publik) adalah pemeriksaan yang obyektif tehadap laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan menentukan apakah laporan keuangan tersebut telah disajikan secara wajar keadaan keuangan dan usaha perusahaan atau organisasi lain.

Perbedaan antara konsep auditing, examination dan attestastion adalah :

Konsep Auditing, mencakup perolehan dan penilaian bukti yang mendasari Laporan Keuangan histories suatu entitas yang berisikan asersi yang dibuat oleh manajemen
Konsep Examination/pemerikasaan merupakan pernyataan suatu pendapat tentang kesesuaian asersi yang dibuat oleh pihak lain dengan kreteria yang telah ditetapkan
Konsep Attestation, merupakan suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam suatu hal yang signifikan dengan kreteria yang telah ditetapkan.

Pedoman audit atas LK histories adalah mengacu pada standar auditing

Untuk fungsi atestasi yang mencakup tingkat keyakinan yang tertinggi mengacu pada standar atestasi.

Untuk fungsi  non atetstasi yang mencakup jasa akuntansi dan review mengacu pada standar jasa akuntansi dan review

Panduan bagi akuntan publik dalam menyediakan jasa kosultasi publik dalam menyediakan jasa konsultasi mengacu pada standar jasa konsultasi

Norma pemeriksaan akuntan
Norma umum
Pemeriksaan dilakukan oleh seorang atau beberapa orang yang ahli dan telah menjalani latihan yang cukup
Akuntan harus bertindak independen
Akuntan harus mengunakan kemahiran profesionalismenya secara cermat dan seksama
Norma pelaksanaan
Pemeriksaan harus direncanakan dan apabila mengunakan asisten harus diawasi
Pemahaman yang memadai mengenai stuktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan pemeriksaan dan menentukan jenis , dan lingkup pengujian yang harus dilakukan.
Bukti kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inpeksi, pengamatan, tanyajawb, dan konfirmasi sebagai dasr yang layak untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diperiksa.
Norma pelaporan
Laporan akuntan harus menyatakan apakah laporan keuangan yang diperiksa telah sesuai dengan PAI
Laporan akuntan harus menyatakan apakah prinsip akuntasi tersebut dalam periode berjalan telah dilaksanakan secara konsisten dibanding tahun sebelumnya
Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan akuntan
Laporan akuntan memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau memuat penegasan, bahwa pernyataandemikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dikemukakan. Dalam hal nama akuntan dihubungkan dengan laporan keuangan, maka laporan keuangan harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pemeriksaan jika ada , dan tingkat tanggung jawab akuntan yang bersangkutan .


Aspek-aspek independensi auditor :
Independensi dalam diri auditor (independence in fact) : jujur dalam mempertimbangkan fakta-fakta yang ditemuinya dalam auditnya.
Perceived independence/independence in appearance : independensi ditinjau dari sudut pandang pihak lain yang bersangkutan dengan diri auditor
Independensi dipandang dari sudut keahliannya : seseorang dapat mempertimbangkan fakta dengan baik jika ia mempunyai keahlian mengenai audit atas fakta tersebut 

Tipe auditor :
Auditor independen : auditor professional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas LK yang dibuat pihak lain
Auditor pemerintah : auditor professional yang bekerja di pemerintahan yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah
Auditor internal : auditor yang bekerja di perusahaan (swasta/pemerintah) yang tugas pokoknya menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik tidaknya penjagaan terhadap kekayaan perusahaan, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan perusahaan, menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi. 
Langkah – langkah pemeriksaan
Mengumpulkan informasi untuk mempeoleh gambaran umum mengenai klein                  
Memahami stuktur pengendalian intern
Menguji efektivitas sistem pengendalian intern
Menguji secara langsung saldo – saldo rekening yang tercantum dalam laporankeuangan       
Menyelesaikan pekerjaan pemeriksaan dengan meringkas hasil – hasil semua pengujian yang telah dilaksanakan dan menarik kesimpulan - kesimpulan                    
Menerbitkan laporan akuntan

Jenis pengujian
Pengujian analitik adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan mengadakan/membandingkan ratio –ratio dari laporan keuangan
Pengujian kepatuhan (compliance test) adalah memverifikasi sistem pengendalian intern dengan tujuan mendapatkan informasi mengenai : frekuensi pelaksanaan prosedur pengendalian yang ditetapkan, mutu pelaksanaan prosedur pengendalian pelaksanaan dan karyawan yang melaksanakan prosedur pengendalian tersebut
Pengujian subtantif adalah untuk menemukan kemungkinan kesalahan angka – angka (Rp) yang secara langsung mempengaruhi kewajaran penyajian laporan keuangan, seperti kesalahan penerapan dan tidak diterapkannya prinsip akuntansi yang lazim, tidak konsisten, cut off, perhitungan, pengalian dan pencantuman penjelasan

Tipe / jenis pemeriksaan
Pemeriksaan laporan keuangan (financial statement audit ) adalah : pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk meberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut atas dasar kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang lazim .
Pemeriksaan kepatuhan (compliance audit) adalah :
pemeriksaan yang tujuannya untuk menentukan apakah yang diperiksa sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu .
Pemeriksaan operasional (operational audit) adalah :
Pemeriksaan yang penelaahan secara sistematik kegiatan organisasi atau bagian darinya dalam hubungannya dengan tujuan ertentu yaitu nenilai prestasi, mengidentifikasi kesempatan untuk perbaikan, dan membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut


Pernyataan Pendapat Akuntan
     
      Semarang , 1 April 1995
     
      Kepada yth
      Dewan komisaris PT A
      Jl. Tentara Pelajar 68
      Semarang.

Kami telah memeriksa neraca PT A tanggal 31 Desember 1994 dan 1993, serta laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan dan laporan perubahan posisi keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal – tanggal tersebut.
Pemeriksaan kami lakukan sesuai norma pemeriksaan akuntan, dan oleh karena itu meliputi pengujian terhadap catatan akuntansi dan prosedur lainnya yang kami pandang perlu sesuai dengan keadaan
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut diatas menyajikan secara wajar posisi keuangan PT A tanggal 31 Desember 1994 dan 1993 Serta hasil usaha, perubahan laba yang ditahan dan perubahan posisi keuangaan uantuk tahun yang berakhir pada tanggal – tanggal tersebut, sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia yang diterapkan secara konsisten .

                                                                                                      Kantor Akuntan

                                                                                                Drs . Sugeng pamuji ,MSi

Pendapat Akuntan
·         Pendapat wajar tanpa pengecualian
Artinya adalah bebas dari keragu – raguan dan ketidak jujuran serta lengkap informasi.


Laporan keuangan dianggap wajar apabila memenuhi :
Prinsip akuntansi yang lazim digunakan untuk menyusun laporan keuangan
Perubahan penerapan prinsip akuntansi yang lazim dari periode – ke periode telah cukup
Informasi dalam catatan – catatan yang mendukungnya telah digambarkan dan dijelaskan dangan cukup dalam laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim.

Pendapat wajar tanpa syarat tidak dapat diberikan dalam kondisi sebagai berikut :
Luas pemeriksaan akuntansi sangat dibatasi oleh klien
Akuntasi tidak dapat melaksanakan prosedur pemeriksaan yang penting yang berada kekuasaan akuntan
laporan keuangan tidak disusun sesuai prinsip akuntansi yang lazim
Pinsip akuntansi diterapkan tidak konsisten
Ketidak pastian yang luar biasa yang mempunyai dampak penting
Akuntan publik tidak bebas dalam hubungannya denga klien

Pendapat wajar dengan syarat
Dalam pendapat ini akuntan menyatakan wajar, tetapi ada beberapa unsur yang dikecualikan, yang perkecualiannya itu tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan
kondisi 1 – 4 = kecuali (except for )
Kondisi      5 = tergantung dari (except to )

Pendapat tidak wajar / adverse opinion
      Kebalikan dari pendapat wajar tanpa syarat

Menolak memberikan pendapat (disclimer / No opinion)
            Kondisinya :
a.           Pembatasan yang luar biasa luasnya pemeriksaan (kondisi 1 dan 2 )
b.           Adanya ketidakpastian yang luar biasa
c.           Akuntan tidak bebas dalam hubungannya dengan klien ( 6 )

Isi laporan
Laporan akuntan bentuk pendek
1. Pernyataan pendapat akuntan
2. Laporan keuangan yang telah di periksa
3. Penjelasan Laporan Akuntan
Laporan akuntan bentuk panjang
Pernyataan pendapat akuntan
Laporan keuangan yang telah diperiksa
Penjelasan laporan keuangan
Rincian unsur - unsur tertentu ( daftar umur piutang )
Data statistik ( distribusi penjualan )
Komentar / penjelasan ( kebijakan akuntansi )
Penjelasan mengenai luas pemeriksaan ( konfirmasi )

Stuktur Pengendalian Intern ( SPI )
SPI adalah kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai
Tujuan SPI
Menjaga kekayaan dan catatan organisasi
Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
Mendorong efisiensi dalam operasi
Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetepkan
Unsur SPI
Lingkungan pengendalian sebagai cermin , sikap dan tindakan para pemilik dan manajer
Sistem akuntansi yang diciptakan untuk mengidentifikasi merkit , menggolongkan ,menganalisa mencatat dan melaporkan trnsaksi
Prosedur pengendalian yang digolongkan Kedalam 5 kelompok :
Pemisahan tugas yang memadai
Prosedur otorisasi yang memadai
Perancangan dan pengunaan dokumen dan catatan yang
Cukup
Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan
Pengecekan secara independen atas kinerja
Unsur pokok pengendalian intern
Organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas . Artinya harus ada pemisahan fungsi otorisasi trnsaksi dan penyimpanan dari fungsiakuntansi
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan ,utang ,biaya dan pendapat .Artinya setiap otorisasi hanya dilayani oleh seorang yang bertanggung jawab
praktek yang sehat dalam menjalankan fungsi tiap bagian organisasi .Artinya bahwa formulir bernomor cetak ,pemeriksaan mendadak ,perputaran pegawai ,keharusan cuti dsb.
Karyawan yang mutunya sesuai tanggung jawab .Artinya seleksi karyawan yang sesuai dengan pekerjaannya ,pendidikan ,latihan karyawan
Dokumentasi informasi tentang SPI yang berlaku denga cara :
Daftar kuesioner standar
Uraian tertulis
Bagan alir sistem

11. Bukti pemeriksaan
Bukti pemeriksaan adalah segala informasi yang mendukung angka – angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan yang dapat oleh akuntan sebagai dasr untuk menyatakan pendapatnya .
Faktor – faktor yang mempengaruhi keandalan bukti  :  sumber bukti, stuktur pengendalian intern, cara untuk memperoleh bukti.
Type bukti pengendalian intern, bukti fisik dokumenter ,catatan akuntansi, perhitungan, bukti, lisan, perbandingan/ratio, bukti dari specialis
Konfirmasi adalah penerimaan jawaban tertulis dari pihak yang bebas yang berisi verifikasi ketelitian informasi yang diminta oleh akuntan
Inspeksi adalah melihat fisik baik bukti maupun barang
Pengamatan adalah mengikuti jalannya kegiatan (pengitunghan persediaan )
Prosedur pemeriksaan adalah instruksi
Scanning adalah penelaahan bukti – bukti dengan cepat
Sistem pemeriksaan yang mengandung resiko besar :
Pengendalian intern lemah
Kondisi keuangan kurang sehat
Manajemen tidak dapat dipercaya
Pengantian akuntan publik
Perubahan tarif pajak baru
Usaha yang bersifat spekulatif
Transaksi perusahaan yang komplek

13. Kertas kerja
·         Kertas kerja adalah kertas – kertas yang dikumpulkan selama proses pemeriksaanyang meliputi semua bukti pemeriksaan yang dikumpulkan
·         Tujuan kertas kerja adalah untuk :
Mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap pemeriksaan
Mendukung pendapat akuntan
Menguatkan kesimpulan dan kompetensi pemeriksaan
Pedoman pemeriksaan berikutnya
·        Faktor – faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan kertas kerja adalah : lengkap, teliti, ringkas, jelas, rapi
·        Tipe kertas kerja pemeriksaan :
Program pemeriksaan
Working trial balance
Ringkasan jurnal adjustment
Daftar utama dan pendukung ( lead supoporting schedule )

Pengujian kepatuhaan terhadap siklus pendapatan
Sistem akuntansi dalam siklus pendapatan terdiri dari :
Sistem penjualan kredit ,terdiri dari prosedur – prosedur :
Prosedur order penjualan
Prosedur persetujuan kredit
Prosedur pengiriman barang
Prosedur penagihan
Prosedur pencatatan piutang
Prosedur pencatatan penjualan kredit
Prosedur pencatatan produk jadi yang dijual
Sistem penjualan tunai ,terdiri dari :
Prosedur order penjualan
Prosedur penerimaan kas
Prosedur penyerahan barang
Prosedur pencatatn kas
Prosedur pencatatan pendapatan penjualan tunai
Prosedur pencatatan produk jadi yang dijual
Sistem ratur penjualan terdiri dari :
Prosedur penerimaan barang
Prosedur pencatatan piutang
Prosedur pencatatan ratur penjualan
Sistem pengapusan piutang terdiri dari :
Prosedur pembuatan bukti memorial
Prosedur pencatatan piutang

Unsur pengendalian intern
Organisasi
Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi pemberi otorisasi
Fungsi pencatatan piutang terpisah dari fungsi penjualan dan otorisasi kredit serta penerimaan kas
Dsb
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Order penjualan diotorisasi oleh fungsi penjualan
Persetujuan kredit oleh fungsi kredit 
Pengiriman barng oleh fungsi pengiriman
Penetapan harga oleh direktur pemasaran
Dsb


Praktek yang sehat
Order penjualan ,faktur , memo ,harus bernomor urut tercetak
Jumblah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya di bank
Dilakukan kas opname secara periodik
Dilakukan pernyataan piutang secara periodik
Dilakukan rekonsoliasi antar kartu piutang dengan kartu kontrolnya

Pengujian Kepatuhan Terhadap Siklus Pembelian
Sistem akuntansi Dalam Siklus pembelian terdiri dari:
Sistem Pembelian
Prosedur permintaan pembelian
Prosedur permintaan penawaran dari suplier
Prosedur order pembelian
Prosedur penerimaan barang
Prosedur pencacatan utang dan persediaan
Sistem Retur Pembelian
Prosedur pengiriman barang
Prosedur pencacatan utang

Dokumen – dokumen
·         Surat – surat permintaan pembelian
·         Surat permintaan penawaran oleh bagian gudang
·         Surat order pembelian oleh bagian pembelian
·         Laporan penerimaan barang oleh bagian penerimaan
·         Bukti kas keluar oleh bagian utang

Unsur – unsur Pengendalian
Organisasi
Fungsi Pembelian……………. Fungsi Penerimaan Barang
Fungsi Pembelian……………. Fungsi akuntansi
Fungsi Penerimaan…………… Fungsi penyimpanan
Transaksi dilaksanakan oleh lebih 1 orang
2 sistem wewenang dan prosedur pencacatan
SPP Diotorisasi oleh fungsi gudang /user
SOP Diotorisasi oleh fungsi pembelian / pejabat atasan
LPB diotorisasi oleh fungsi penerimaan
BKK diotorisasi oleh fungsi utang / pejabat lebih tinggi
Memo debet untuk retur pembelian diotorisasi fungsi pembelian
LPB untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pengiriman
Catatan akuntansi harus atas dasar sumber
Catatan akuntasi oleh yang berwenang
Praktek yang sehat
Formulir harus bernomor urut tercetak
Dipilih suplier yang menguntungkan
Barang yang diperiksa oleh fungsi penerimaan ada SOP
Adanya perhitungan dan pengecekan harga – harga
Diadakan rekonsiliasi antar buku bantu
Faktur dibayar dalam periode potongan
BKK dan pendukungnya di cap lunas

Pengujian kepatuhan terhadap siklus penggajian dan pengupahan
Departemen yang terlibat
Departeman personalia dan umum
Departeman keuangan
Departemen akuntansi
Terdiri dari 2 sistem akuntansi
Sistem penggajian ,terdiri prosedur :
-          prosedur pencatatan waktu hadir
-          prosedur pembuatan daftar gaji
-          prosedur pembayaran gaji
-          pembayaran distribusi gaji
2.       Sistem pengupahan terdiri dari :
-          prosedur pencatatan waktu hadir
-          prosedur pencatatan waktu kerja
-          prosedur pembuatan daftar upah
-          prosedur pembayaran upah
-          prosedur distribusi upah
unit organisasi yang terkait:
bagian kepegawaian …….penerimaan pegawai /rekrut pegawai
bagian pencatat waktu …….mencatat waktu hadir
bagian gaji dan upah ………pembuat daftar gaji dan upah
bagian utang ……………pembuat bukti kas keluar
bagian kassa ……………pembayaran gaji dan upah
bagian kartu persediaan dan biaya ……membuat distribusi biaya dalam . Kartu HPPdan kartu biaya dari daftar gaji / upah
bagian jurnal , BB ,laporan ………mencatat gaji dan upah
Dokumen yang digunakan:
Dokumen pendukung perubahan gaji / upah ….bagian kepegawaian
Kartu jam kerja …….Mandor pabrik
Kartu jam hadir……..pencatat waktu
Daftar gaji/ upah ……bagian gaji /upah
Rekap daftar gaji / upah
Surat pernyataan gaji / upah
Amplop gaji / upah
Bukti kas keluar …….bagian utang
 Catatan akuntasi yang digunakan :
Jurnal umum
Kartu harga pokok
Kartu biaya
Kartu penghasilan karyawan
Unsur pengendalian intern
Organisasi
-          Fungsi pembuatan daftar gaji ß---àfungsi pembayaran gaji
-          Fungsi pencatat waktu ß---àfungsi operasi
Sistem otorisasi
-          Setiap karyawan dalam daftar gaji harus ada SK Direksi
-          Perubahan gaji / upah harus ada SK direksi
-          Potongan gaji / upah ada otorisasi dari fungsi personalia
-          kartu jam hadir di otorisasi fungsi pencatat waktu
-          perintah lembur harus ada otorisasi dari atasannya
-          Daftar gaji / upah diotorisasi kepala fungsi personalia
-          BKK untuk gaji / upah diotorisasi kepala fungsi akuntasi
Prosedur pencatatan
Perubahan dalam kartu penghasilan direkonsoliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan
Tarif upah diverifikasi oleh fungsi akuntansi biaya
Praktek yang sehat
-          Kartu kartu hadir dibandingkandengan kartu
-          Pemasukan kartu hadir diawasi oleh fungsi pencatat waktu
-          Daftar gaji / upah diverifikasi oleh pembuat BKK
-          PPh dibandingkan dengan penghasilan
-          Kartu penghasilan karyawan disimpan oleh pembuat daftar gaji / upah
-           
14.  Pengujian kepatuhan terhadap siklus biaya
1.     Terdiri 2 sistem biaya
Sistem biaya
Sistem perhitungan fisik persediaan
1.      Sistem biaya terdiri dari :
Prosedur order produksi
prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
prosedur pengambilan barang gudang
prosedur pencatatan biaya tenaga kerja langsung
prosedur pencatatan pembebanan biaya FOH dan HPP selesai
prosedur pencatatan biaya FOH sesungguhnya biaya pemasaran dan biaya admistrasi dan umum
2.      Sistem perhitungan fisik persediaan
-          prosedur penghitungan fisik
-          prosedur kompilasi
-          penentuan harga pokok persediaan
-          prosedur adjesment harga pokok persediaan
2.     Fungsi dan unit yang terkait :
-          Fungsi penerima order -----bagian order penjualan
-          fungsi otorisasi produksi ---- bagian produksi
-          fungsi produksi ----- bagian produksi
-          fungsi perncanaan pengendalian produksi ----- bagian perencanaandan  pengawasan produksi
-          fungsi penyimpanan barang ----- bagian gudang
-          fungsi akuntansi biaya ------ bagian kartu persediaan dan kartu biaya

3.     Dokumen sistem biaya
-          surat order produksi
-          Daftar kebutuhan bahan
-          Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang
-          Bukti pengembalian barang gudang
-          Daftar kegiatan produksi
-          Kartu jam kerja
-          Bukti memorial ( jurnal Voucher )
-          Laporan poduksi selesai
-          Bukti kas keluar
4.     Dokumen penghitung fisik persediaan
Kartu penghitung fisik
Daftar hasil penghitung fisik
Catatan akuntansi dalam siklus biaya
jurnal pemakaian bahan baku
junal umum
Register bukti kas keluar
Kartu harga pokok produksi
Kartu persediaan
Kartu biaya 
Unsur pengendalian intern sistem biaya
1.      Organisasi
Fungsi pencatat biaya ß---à Fungsi produksi dan fungsi anggaran biaya
Fungsi gudang ß----à Fungsi prduksi
2.       Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
-          Surat order produksi diotorisasi kepala F. produksi
-          BPPG diotorisasi kepla F. produksi ybs.
-          BKK diotorisasi kepala F. pembuat BKK
-          Daftar kebutuhan bahan dibuat oleh sda. Dan diotorisasi oleh kepala F . produksi
-          Kartu jam kerja diotorisasi oleh kepala F. produksi ybs.
3.      Praktek yang sehat
-          Formulir bukti bernomor urut tercetak serta dipertanggung jawabkan
-          Rekonsiliasi periodik antara kartu biaya dengan rekening kontrol biaya
-          Opname periodik dicocokan dengan kartu persediaan
-          Sistem kas kecil

15.  Pengujian kepatuhan terhadap siklus kas
1.       terdiri dari 3 sistem :
Sistem penerimaan kas
-          Prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai
-          Prosedur penerimaan kas dari piutang
-          Prosedur penyetoran kas ke bank
-          Pencatatan penerimaan kas
2.      Sistem pengeluaran kas
-          Prosedur pembuatan bukti kas keluar ( BKK )
-          Prosedur pembayaran kas
-          Prosedur pencatatan pengeluaran kas
3.      Sistem kas kecil
Prosedur pembuatan pembentukan dana kas kecil
Prosedur permintaan dan pertanggung jawaban pengeluaran dana kas kecil
Prosedur pengisian kembali dana kas kecil
Unit organisasi yang terkait
F. Pencatat piutang ----- Bagian piutang
F. Penerima surat ------- Bagian sekrtariat
F. penyimpanan kas ----- Bagian kassa
F. BKK                   ------ Bagian utang
F. Penyimpanan dan KK ---- Pemegang dana kas kecil
F. Akuntansi biaya ------ Bagian kartu persediaan dan biaya
F. Akuntansi keuangan ----- Bagian jurnal , BB , laporan
F. Pemeriksaan intern ------ Bagian pemeriksaan intern
Dokumen yang digunakan
1.       Bukti kas masuk ( BKM )
Surat pemberitahuan ( remittance advice )
daftar surat pemberitahuan
Bukti setor bank
2.       Bukti kas keluar ( BKK ) 
-            Permintaan pengeluaraan kas kecil
-          Bukti pengeluaraan kas kecil
-          permintaan pengisian kembali kas kecil
3.       Catatan akuntansi
-          Kartu piutang
-          Jurnal penerimaan kas
-          Jurnal pengeluaran kas ( Cek Register )

16.  Tujuan pengujian subtantif
1.     Kas
-          meperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi
-          membuktikan eksistensi
-          membuktikan ketepatan cut off
-          membuktikan kewajaran
-          membuktikan kemungkinan terjadi pengelapan
2.     Piutang
-          memperoleh keandalan catatan akuntansi
-          membuktikan eksistensi
-          membuktikan hak kepemilikan
-          membuktikan cut off transaksi
-          membuktikan kewajaran penilaian
-          membuktikan kewajaran penyajian
3.     Persediaan
-          Sama dengan piutang
4.     Investasi
-           sda
-           membuktikan kewajaran perhitungan pendapatan
5.     Aktiva tetap
-           sda piutang
6.      Aktiva tak berwujud
-           sda dikurangi cut off
7.     Hutang lancar
-           memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi
-           membuktikan eksistensi
-           membuktikan cut off
-           membuktikan kewajaran penyajian
8.     Hutang jangka panjang
-           sda utang lancar
-           membuktikan kewajaran penilaian
-           membukrikan kewajaran biaya bunga
9.     Modal sendiri
sda hutang lancar
membuktikan kewajaran penilaian
membuktikan kewajaran pembagian deviden














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis disini