AUDITING
I
Oleh : M Laksono Tri R, Msi
Pemeriksaan akuntan (auditing) adalah suatu
proses sistimatik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif
mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadiaan ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan–peryataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil–hasilnya kepada pemakai
yang berkepentingan.
Pemeriksaan akuntan (oleh akuntan publik) adalah
pemeriksaan yang obyektif tehadap laporan keuangan suatu perusahaan atau
organisasi lain dengan tujuan menentukan apakah laporan keuangan tersebut telah
disajikan secara wajar keadaan keuangan dan usaha perusahaan atau organisasi
lain.
Perbedaan antara konsep auditing, examination dan
attestastion adalah :
Konsep Auditing, mencakup perolehan dan penilaian
bukti yang mendasari Laporan Keuangan histories suatu entitas yang berisikan
asersi yang dibuat oleh manajemen
Konsep Examination/pemerikasaan merupakan
pernyataan suatu pendapat tentang kesesuaian asersi yang dibuat oleh pihak lain
dengan kreteria yang telah ditetapkan
Konsep Attestation, merupakan suatu pernyataan
pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah
asersi suatu entitas sesuai dalam suatu hal yang signifikan dengan kreteria
yang telah ditetapkan.
Pedoman audit atas LK histories adalah mengacu pada
standar auditing
Untuk fungsi atestasi yang mencakup tingkat
keyakinan yang tertinggi mengacu pada standar atestasi.
Untuk fungsi
non atetstasi yang mencakup jasa akuntansi dan review mengacu pada
standar jasa akuntansi dan review
Panduan bagi akuntan publik dalam menyediakan jasa
kosultasi publik dalam menyediakan jasa konsultasi mengacu pada standar jasa
konsultasi
Norma pemeriksaan akuntan
Norma umum
Pemeriksaan dilakukan oleh seorang atau beberapa
orang yang ahli dan telah menjalani latihan yang cukup
Akuntan harus bertindak independen
Akuntan harus mengunakan kemahiran
profesionalismenya secara cermat dan seksama
Norma pelaksanaan
Pemeriksaan harus direncanakan dan apabila
mengunakan asisten harus diawasi
Pemahaman yang memadai mengenai stuktur pengendalian intern harus
diperoleh untuk merencanakan pemeriksaan dan menentukan jenis , dan lingkup
pengujian yang harus dilakukan.
Bukti kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inpeksi, pengamatan, tanyajawb, dan konfirmasi sebagai dasr yang layak untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diperiksa.
Norma pelaporan
Laporan akuntan harus menyatakan apakah laporan
keuangan yang diperiksa telah sesuai dengan PAI
Laporan akuntan harus menyatakan apakah prinsip
akuntasi tersebut dalam periode berjalan telah dilaksanakan secara konsisten
dibanding tahun sebelumnya
Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus
dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan akuntan
Laporan akuntan memuat suatu pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau memuat penegasan, bahwa
pernyataandemikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan
tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dikemukakan. Dalam hal nama akuntan
dihubungkan dengan laporan keuangan, maka laporan keuangan harus memuat
petunjuk yang jelas mengenai sifat pemeriksaan jika ada , dan tingkat tanggung
jawab akuntan yang bersangkutan .
Aspek-aspek
independensi auditor :
Independensi
dalam diri auditor (independence in fact) : jujur dalam mempertimbangkan
fakta-fakta yang ditemuinya dalam auditnya.
Perceived
independence/independence in appearance : independensi ditinjau dari sudut
pandang pihak lain yang bersangkutan dengan diri auditor
Independensi
dipandang dari sudut keahliannya : seseorang dapat mempertimbangkan fakta
dengan baik jika ia mempunyai keahlian mengenai audit atas fakta tersebut
Tipe auditor :
Auditor
independen : auditor professional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat
umum terutama dalam bidang audit atas LK yang dibuat pihak lain
Auditor
pemerintah : auditor professional yang bekerja di pemerintahan yang tugas
pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada
pemerintah
Auditor
internal : auditor yang bekerja di perusahaan (swasta/pemerintah) yang tugas
pokoknya menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh
manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik tidaknya penjagaan terhadap
kekayaan perusahaan, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan
perusahaan, menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian
organisasi.
Langkah –
langkah pemeriksaan
Mengumpulkan
informasi untuk mempeoleh gambaran umum mengenai klein
Memahami stuktur pengendalian intern
Menguji efektivitas sistem pengendalian intern
Menguji secara langsung saldo – saldo rekening yang
tercantum dalam laporankeuangan
Menyelesaikan pekerjaan pemeriksaan dengan meringkas
hasil – hasil semua pengujian yang telah dilaksanakan dan menarik kesimpulan -
kesimpulan
Menerbitkan laporan akuntan
Jenis pengujian
Pengujian analitik adalah pemeriksaan yang
dilakukan dengan mengadakan/membandingkan ratio –ratio dari laporan keuangan
Pengujian kepatuhan (compliance test) adalah
memverifikasi sistem pengendalian intern dengan tujuan mendapatkan informasi
mengenai : frekuensi pelaksanaan prosedur pengendalian yang ditetapkan, mutu
pelaksanaan prosedur pengendalian pelaksanaan dan karyawan yang melaksanakan
prosedur pengendalian tersebut
Pengujian subtantif adalah untuk menemukan
kemungkinan kesalahan angka – angka (Rp) yang secara langsung mempengaruhi
kewajaran penyajian laporan keuangan, seperti kesalahan penerapan dan tidak
diterapkannya prinsip akuntansi yang lazim, tidak konsisten, cut off,
perhitungan, pengalian dan pencantuman penjelasan
Tipe / jenis
pemeriksaan
Pemeriksaan laporan keuangan (financial
statement audit ) adalah : pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik
terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk meberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut atas dasar kesesuaiannya dengan
prinsip akuntansi yang lazim .
Pemeriksaan kepatuhan (compliance audit)
adalah :
pemeriksaan
yang tujuannya untuk menentukan apakah yang diperiksa sesuai dengan kondisi
atau peraturan tertentu .
Pemeriksaan operasional (operational audit)
adalah :
Pemeriksaan yang penelaahan secara sistematik kegiatan organisasi atau
bagian darinya dalam hubungannya dengan tujuan ertentu yaitu nenilai prestasi,
mengidentifikasi kesempatan untuk perbaikan, dan membuat rekomendasi untuk
perbaikan atau tindakan lebih lanjut
Pernyataan Pendapat Akuntan
Semarang
, 1 April 1995
Kepada yth
Dewan komisaris PT A
Jl. Tentara Pelajar 68
Semarang.
Kami telah
memeriksa neraca PT A tanggal 31 Desember 1994 dan 1993, serta laporan rugi
laba, laporan perubahan laba yang ditahan dan laporan perubahan posisi keuangan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal – tanggal tersebut.
Pemeriksaan
kami lakukan sesuai norma pemeriksaan akuntan, dan oleh karena itu meliputi
pengujian terhadap catatan akuntansi dan prosedur lainnya yang kami pandang
perlu sesuai dengan keadaan
Menurut
pendapat kami, laporan keuangan tersebut diatas menyajikan secara wajar posisi
keuangan PT A tanggal 31 Desember 1994 dan 1993 Serta hasil usaha, perubahan
laba yang ditahan dan perubahan posisi keuangaan uantuk tahun yang berakhir
pada tanggal – tanggal tersebut, sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia yang
diterapkan secara konsisten .
Kantor
Akuntan
Drs . Sugeng pamuji ,MSi
Pendapat Akuntan
·
Pendapat wajar tanpa pengecualian
Artinya adalah bebas dari keragu –
raguan dan ketidak jujuran serta lengkap informasi.
Laporan
keuangan dianggap wajar apabila memenuhi :
Prinsip akuntansi yang lazim digunakan untuk
menyusun laporan keuangan
Perubahan penerapan prinsip akuntansi yang lazim
dari periode – ke periode telah cukup
Informasi dalam catatan – catatan yang mendukungnya
telah digambarkan dan dijelaskan dangan cukup dalam laporan keuangan, sesuai
dengan prinsip akuntansi yang lazim.
Pendapat wajar
tanpa syarat tidak dapat diberikan dalam kondisi sebagai berikut :
Luas pemeriksaan akuntansi sangat dibatasi oleh
klien
Akuntasi tidak dapat melaksanakan prosedur
pemeriksaan yang penting yang berada kekuasaan akuntan
laporan keuangan tidak disusun sesuai prinsip
akuntansi yang lazim
Pinsip akuntansi diterapkan tidak konsisten
Ketidak pastian yang luar biasa yang mempunyai dampak
penting
Akuntan publik tidak bebas dalam hubungannya denga
klien
Pendapat wajar dengan syarat
Dalam pendapat
ini akuntan menyatakan wajar, tetapi ada beberapa unsur yang dikecualikan, yang
perkecualiannya itu tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan
kondisi 1 – 4 = kecuali (except for )
Kondisi
5 = tergantung dari (except to )
Pendapat tidak wajar / adverse opinion
Kebalikan dari pendapat wajar tanpa syarat
Menolak memberikan pendapat (disclimer / No
opinion)
Kondisinya
:
a.
Pembatasan yang luar biasa luasnya pemeriksaan
(kondisi 1 dan 2 )
b.
Adanya ketidakpastian yang luar biasa
c.
Akuntan tidak bebas dalam hubungannya dengan klien
( 6 )
Isi laporan
Laporan akuntan bentuk pendek
1. Pernyataan pendapat akuntan
2. Laporan keuangan yang telah di periksa
3. Penjelasan Laporan Akuntan
Laporan akuntan bentuk panjang
Pernyataan pendapat akuntan
Laporan keuangan yang telah diperiksa
Penjelasan laporan keuangan
Rincian unsur - unsur tertentu ( daftar umur
piutang )
Data statistik ( distribusi penjualan )
Komentar / penjelasan ( kebijakan akuntansi )
Penjelasan mengenai luas pemeriksaan ( konfirmasi )
Stuktur Pengendalian Intern ( SPI )
SPI adalah kebijakan dan prosedur yang diciptakan
untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai
Tujuan SPI
Menjaga kekayaan dan catatan organisasi
Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
Mendorong efisiensi dalam operasi
Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang
telah ditetepkan
Unsur SPI
Lingkungan pengendalian sebagai
cermin , sikap dan tindakan para pemilik dan manajer
Sistem akuntansi yang diciptakan
untuk mengidentifikasi merkit , menggolongkan ,menganalisa mencatat dan
melaporkan trnsaksi
Prosedur pengendalian yang
digolongkan Kedalam 5 kelompok :
Pemisahan tugas
yang memadai
Prosedur
otorisasi yang memadai
Perancangan dan
pengunaan dokumen dan catatan yang
Cukup
Pengendalian
fisik atas kekayaan dan catatan
Pengecekan
secara independen atas kinerja
Unsur pokok
pengendalian intern
Organisasi
yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas . Artinya harus ada
pemisahan fungsi otorisasi trnsaksi dan penyimpanan dari fungsiakuntansi
Sistem
wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup
terhadap kekayaan ,utang ,biaya dan pendapat .Artinya setiap otorisasi hanya
dilayani oleh seorang yang bertanggung jawab
praktek
yang sehat dalam menjalankan fungsi tiap bagian organisasi .Artinya bahwa
formulir bernomor cetak ,pemeriksaan mendadak ,perputaran pegawai ,keharusan
cuti dsb.
Karyawan
yang mutunya sesuai tanggung jawab .Artinya seleksi karyawan yang sesuai dengan
pekerjaannya ,pendidikan ,latihan karyawan
Dokumentasi
informasi tentang SPI yang berlaku denga cara :
Daftar
kuesioner standar
Uraian tertulis
Bagan alir
sistem
11. Bukti
pemeriksaan
Bukti
pemeriksaan adalah segala informasi yang mendukung angka – angka atau informasi
lain yang disajikan dalam laporan keuangan yang dapat oleh akuntan sebagai dasr
untuk menyatakan pendapatnya .
Faktor – faktor
yang mempengaruhi keandalan bukti : sumber bukti, stuktur pengendalian intern,
cara untuk memperoleh bukti.
Type bukti
pengendalian intern, bukti fisik dokumenter ,catatan akuntansi, perhitungan,
bukti, lisan, perbandingan/ratio, bukti dari specialis
Konfirmasi
adalah penerimaan jawaban tertulis dari pihak yang bebas yang berisi verifikasi
ketelitian informasi yang diminta oleh akuntan
Inspeksi adalah
melihat fisik baik bukti maupun barang
Pengamatan
adalah mengikuti jalannya kegiatan (pengitunghan persediaan )
Prosedur pemeriksaan
adalah instruksi
Scanning adalah
penelaahan bukti – bukti dengan cepat
Sistem
pemeriksaan yang mengandung resiko besar :
Pengendalian
intern lemah
Kondisi
keuangan kurang sehat
Manajemen tidak
dapat dipercaya
Pengantian
akuntan publik
Perubahan tarif
pajak baru
Usaha yang
bersifat spekulatif
Transaksi
perusahaan yang komplek
13. Kertas
kerja
·
Kertas kerja adalah kertas – kertas yang
dikumpulkan selama proses pemeriksaanyang meliputi semua bukti pemeriksaan yang
dikumpulkan
·
Tujuan kertas kerja adalah untuk :
Mengkoordinasi
dan mengorganisasi semua tahap pemeriksaan
Mendukung
pendapat akuntan
Menguatkan
kesimpulan dan kompetensi pemeriksaan
Pedoman
pemeriksaan berikutnya
·
Faktor – faktor yang harus diperhatikan dalam
pembuatan kertas kerja adalah : lengkap, teliti, ringkas, jelas, rapi
·
Tipe kertas kerja pemeriksaan :
Program pemeriksaan
Working trial balance
Ringkasan jurnal adjustment
Daftar utama dan pendukung ( lead
supoporting schedule )
Pengujian kepatuhaan terhadap siklus pendapatan
Sistem
akuntansi dalam siklus pendapatan terdiri dari :
Sistem
penjualan kredit ,terdiri dari prosedur – prosedur :
Prosedur order
penjualan
Prosedur
persetujuan kredit
Prosedur
pengiriman barang
Prosedur
penagihan
Prosedur
pencatatan piutang
Prosedur pencatatan
penjualan kredit
Prosedur
pencatatan produk jadi yang dijual
Sistem
penjualan tunai ,terdiri dari :
Prosedur order
penjualan
Prosedur
penerimaan kas
Prosedur
penyerahan barang
Prosedur
pencatatn kas
Prosedur
pencatatan pendapatan penjualan tunai
Prosedur
pencatatan produk jadi yang dijual
Sistem ratur
penjualan terdiri dari :
Prosedur
penerimaan barang
Prosedur
pencatatan piutang
Prosedur
pencatatan ratur penjualan
Sistem
pengapusan piutang terdiri dari :
Prosedur
pembuatan bukti memorial
Prosedur
pencatatan piutang
Unsur
pengendalian intern
Organisasi
Fungsi
penjualan harus terpisah dari fungsi pemberi otorisasi
Fungsi
pencatatan piutang terpisah dari fungsi penjualan dan otorisasi kredit serta
penerimaan kas
Dsb
Sistem
otorisasi dan prosedur pencatatan
Order penjualan
diotorisasi oleh fungsi penjualan
Persetujuan
kredit oleh fungsi kredit
Pengiriman
barng oleh fungsi pengiriman
Penetapan harga
oleh direktur pemasaran
Dsb
Praktek yang
sehat
Order penjualan
,faktur , memo ,harus bernomor urut tercetak
Jumblah kas
yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya di bank
Dilakukan kas
opname secara periodik
Dilakukan
pernyataan piutang secara periodik
Dilakukan
rekonsoliasi antar kartu piutang dengan kartu kontrolnya
Pengujian Kepatuhan Terhadap Siklus Pembelian
Sistem
akuntansi Dalam Siklus pembelian terdiri dari:
Sistem
Pembelian
Prosedur permintaan pembelian
Prosedur
permintaan penawaran dari suplier
Prosedur order
pembelian
Prosedur
penerimaan barang
Prosedur
pencacatan utang dan persediaan
Sistem Retur
Pembelian
Prosedur
pengiriman barang
Prosedur
pencacatan utang
Dokumen – dokumen
·
Surat – surat permintaan
pembelian
·
Surat permintaan
penawaran oleh bagian gudang
·
Surat order
pembelian oleh bagian pembelian
·
Laporan penerimaan barang oleh bagian penerimaan
·
Bukti kas keluar oleh bagian utang
Unsur – unsur Pengendalian
Organisasi
Fungsi Pembelian……………. Fungsi
Penerimaan Barang
Fungsi Pembelian……………. Fungsi
akuntansi
Fungsi Penerimaan…………… Fungsi
penyimpanan
Transaksi dilaksanakan oleh lebih
1 orang
2 sistem wewenang dan prosedur pencacatan
SPP Diotorisasi oleh fungsi gudang
/user
SOP Diotorisasi oleh fungsi
pembelian / pejabat atasan
LPB diotorisasi oleh fungsi
penerimaan
BKK diotorisasi oleh fungsi utang
/ pejabat lebih tinggi
Memo debet untuk retur pembelian
diotorisasi fungsi pembelian
LPB untuk retur pembelian
diotorisasi oleh fungsi pengiriman
Catatan akuntansi harus atas dasar
sumber
Catatan akuntasi oleh yang
berwenang
Praktek yang
sehat
Formulir harus bernomor urut
tercetak
Dipilih suplier yang menguntungkan
Barang yang diperiksa oleh fungsi
penerimaan ada SOP
Adanya perhitungan dan pengecekan
harga – harga
Diadakan rekonsiliasi antar buku
bantu
Faktur dibayar dalam periode
potongan
BKK dan pendukungnya di cap lunas
Pengujian
kepatuhan terhadap siklus penggajian dan pengupahan
Departemen yang terlibat
Departeman personalia dan umum
Departeman keuangan
Departemen akuntansi
Terdiri dari 2
sistem akuntansi
Sistem
penggajian ,terdiri prosedur :
-
prosedur pencatatan waktu hadir
-
prosedur pembuatan daftar gaji
-
prosedur pembayaran gaji
-
pembayaran distribusi gaji
2. Sistem
pengupahan terdiri dari :
-
prosedur pencatatan waktu hadir
-
prosedur pencatatan waktu kerja
-
prosedur pembuatan daftar upah
-
prosedur pembayaran upah
-
prosedur distribusi upah
unit organisasi yang terkait:
bagian
kepegawaian …….penerimaan pegawai /rekrut pegawai
bagian pencatat
waktu …….mencatat waktu hadir
bagian gaji dan
upah ………pembuat daftar gaji dan upah
bagian utang
……………pembuat bukti kas keluar
bagian kassa
……………pembayaran gaji dan upah
bagian kartu
persediaan dan biaya ……membuat distribusi biaya dalam . Kartu HPPdan kartu
biaya dari daftar gaji / upah
bagian jurnal ,
BB ,laporan ………mencatat gaji dan upah
Dokumen yang digunakan:
Dokumen pendukung perubahan gaji /
upah ….bagian kepegawaian
Kartu jam kerja …….Mandor pabrik
Kartu jam hadir……..pencatat waktu
Daftar gaji/ upah ……bagian gaji
/upah
Rekap daftar gaji / upah
Surat pernyataan
gaji / upah
Amplop gaji / upah
Bukti kas keluar …….bagian utang
Catatan akuntasi yang digunakan :
Jurnal umum
Kartu harga pokok
Kartu biaya
Kartu penghasilan karyawan
Unsur pengendalian intern
Organisasi
-
Fungsi pembuatan daftar gaji ß---àfungsi
pembayaran gaji
-
Fungsi pencatat waktu ß---àfungsi operasi
Sistem otorisasi
-
Setiap karyawan dalam daftar gaji harus ada SK Direksi
-
Perubahan gaji / upah harus ada SK direksi
-
Potongan gaji / upah ada otorisasi dari fungsi personalia
-
kartu jam hadir di otorisasi fungsi pencatat waktu
-
perintah lembur harus ada otorisasi dari atasannya
-
Daftar gaji / upah diotorisasi kepala fungsi personalia
-
BKK untuk gaji / upah diotorisasi kepala fungsi akuntasi
Prosedur pencatatan
Perubahan dalam kartu penghasilan
direkonsoliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan
Tarif upah diverifikasi oleh
fungsi akuntansi biaya
Praktek yang sehat
-
Kartu kartu hadir dibandingkandengan kartu
-
Pemasukan kartu hadir diawasi oleh fungsi pencatat waktu
-
Daftar gaji / upah diverifikasi oleh pembuat BKK
-
PPh dibandingkan dengan penghasilan
-
Kartu penghasilan karyawan disimpan oleh pembuat daftar gaji / upah
-
14. Pengujian
kepatuhan terhadap siklus biaya
1. Terdiri 2
sistem biaya
Sistem biaya
Sistem perhitungan fisik
persediaan
1. Sistem biaya
terdiri dari :
Prosedur order produksi
prosedur permintaan dan
pengeluaran barang gudang
prosedur pengambilan barang gudang
prosedur pencatatan biaya tenaga
kerja langsung
prosedur pencatatan pembebanan
biaya FOH dan HPP selesai
prosedur pencatatan biaya FOH
sesungguhnya biaya pemasaran dan biaya admistrasi dan umum
2. Sistem
perhitungan fisik persediaan
-
prosedur penghitungan fisik
-
prosedur kompilasi
-
penentuan harga pokok persediaan
-
prosedur adjesment harga pokok persediaan
2. Fungsi dan unit
yang terkait :
-
Fungsi penerima order -----bagian order penjualan
-
fungsi otorisasi produksi ---- bagian produksi
-
fungsi produksi ----- bagian produksi
-
fungsi perncanaan pengendalian produksi ----- bagian perencanaandan pengawasan produksi
-
fungsi penyimpanan barang ----- bagian gudang
-
fungsi akuntansi biaya ------ bagian kartu persediaan dan kartu biaya
3. Dokumen sistem
biaya
-
surat order produksi
-
Daftar kebutuhan bahan
-
Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang
-
Bukti pengembalian barang gudang
-
Daftar kegiatan produksi
-
Kartu jam kerja
-
Bukti memorial ( jurnal Voucher )
-
Laporan poduksi selesai
-
Bukti kas keluar
4. Dokumen
penghitung fisik persediaan
Kartu penghitung fisik
Daftar hasil penghitung fisik
Catatan akuntansi dalam siklus biaya
jurnal pemakaian bahan baku
junal umum
Register bukti kas keluar
Kartu harga pokok produksi
Kartu persediaan
Kartu biaya
Unsur pengendalian intern sistem biaya
1. Organisasi
Fungsi pencatat biaya ß---à Fungsi
produksi dan fungsi anggaran biaya
Fungsi gudang ß----à Fungsi prduksi
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
-
Surat order produksi
diotorisasi kepala F. produksi
-
BPPG diotorisasi kepla F. produksi ybs.
-
BKK diotorisasi kepala F. pembuat BKK
-
Daftar kebutuhan bahan dibuat oleh sda. Dan diotorisasi oleh kepala F .
produksi
-
Kartu jam kerja diotorisasi oleh kepala F. produksi ybs.
3. Praktek yang
sehat
-
Formulir bukti bernomor urut tercetak serta dipertanggung jawabkan
-
Rekonsiliasi periodik antara kartu biaya dengan rekening kontrol biaya
-
Opname periodik dicocokan dengan kartu persediaan
-
Sistem kas kecil
15. Pengujian
kepatuhan terhadap siklus kas
1. terdiri dari 3
sistem :
Sistem penerimaan kas
-
Prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai
-
Prosedur penerimaan kas dari piutang
-
Prosedur penyetoran kas ke bank
-
Pencatatan penerimaan kas
2. Sistem
pengeluaran kas
-
Prosedur pembuatan bukti kas keluar ( BKK )
-
Prosedur pembayaran kas
-
Prosedur pencatatan pengeluaran kas
3. Sistem kas
kecil
Prosedur pembuatan pembentukan
dana kas kecil
Prosedur permintaan dan
pertanggung jawaban pengeluaran dana kas kecil
Prosedur pengisian kembali dana kas
kecil
Unit organisasi yang terkait
F. Pencatat piutang ----- Bagian
piutang
F. Penerima surat ------- Bagian sekrtariat
F. penyimpanan kas ----- Bagian
kassa
F. BKK ------ Bagian utang
F. Penyimpanan dan KK ----
Pemegang dana kas kecil
F. Akuntansi biaya ------ Bagian
kartu persediaan dan biaya
F. Akuntansi keuangan ----- Bagian
jurnal , BB , laporan
F. Pemeriksaan intern ------
Bagian pemeriksaan intern
Dokumen yang digunakan
1. Bukti kas masuk
( BKM )
Surat pemberitahuan
( remittance advice )
daftar surat pemberitahuan
Bukti setor bank
2. Bukti kas
keluar ( BKK )
-
Permintaan pengeluaraan kas
kecil
-
Bukti pengeluaraan kas kecil
-
permintaan pengisian kembali kas kecil
3. Catatan
akuntansi
-
Kartu piutang
-
Jurnal penerimaan kas
-
Jurnal pengeluaran kas ( Cek Register )
16. Tujuan
pengujian subtantif
1. Kas
-
meperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi
-
membuktikan eksistensi
-
membuktikan ketepatan cut off
-
membuktikan kewajaran
-
membuktikan kemungkinan terjadi pengelapan
2. Piutang
-
memperoleh keandalan catatan akuntansi
-
membuktikan eksistensi
-
membuktikan hak kepemilikan
-
membuktikan cut off transaksi
-
membuktikan kewajaran penilaian
-
membuktikan kewajaran penyajian
3. Persediaan
-
Sama dengan piutang
4. Investasi
-
sda
-
membuktikan kewajaran perhitungan pendapatan
5. Aktiva tetap
-
sda piutang
6. Aktiva tak berwujud
-
sda dikurangi cut off
7. Hutang lancar
-
memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi
-
membuktikan eksistensi
-
membuktikan cut off
-
membuktikan kewajaran penyajian
8. Hutang jangka
panjang
-
sda utang lancar
-
membuktikan kewajaran penilaian
-
membukrikan kewajaran biaya bunga
9. Modal sendiri
sda hutang lancar
membuktikan kewajaran penilaian
membuktikan kewajaran pembagian
deviden
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis disini