MAKALAH KELOMPOK
PRILAKU BIAYA
Makalah ini Disusun Sebagai Syarat untuk Memenuhi Mata
Kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen Pengampu : Didik
Kusno Aji Nugroho, S.E.I, M.S.I.
Disusun Oleh
Kelompok IV
Bowo
Setiawan
Soviatun
Nafi’ah
Angga
Pristianasari
Miftahul
Bariyah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIWO
METRO
TAHUN AJARAN 2010 – 2011
PENDAHULUAN
Makalah
ini kami susun untuk menguraikan berbagai macam sifat dan cara penetapan pola
perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Pengetahuan
mengenai bagaimana suatu biaya akan berubah di bawah berbagai macam pengaruh merupakan
hal yang penting dalam pengambilan keputusan, estimasi biaya di masa yang akan
datang, dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan.
Berdasar perilakunya dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat dibagi menjadi tiga
golongan: biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariable.
Biaya tetap (Fixed Cost) adalah
biaya yang jumlahnya tidak berubah, terlepas dari perubahan tingkat aktifitas
dalam kisaran relevan tertentu, Biaya Variabel (Variable Cost) yaitu biaya
yang secara total berubah secara proporsional dengan perubahan dalam tingkat
aktifitas. Suatu biaya variabel, konstan per unit, Mixed Cost atau semivariable
cost yaitu biaya yang didalamnya terdiri dari elemen-elemen biaya tetap dan
biaya variabel. Biaya ini pada umumnya terdapat dalam komponen biaya tidak
langsung.
PEMBAHASAN
PERILAKU BIAYA
Berdasar perilakunya dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat dibagi menjadi tiga
golongan: biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariable.
A. Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya tetap (Fixed Cost)
adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah, terlepas dari perubahan tingkat
aktifitas dalam kisaran relevan tertentu. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh
perubahan aktifitas selama periode tertentu. Sebagai contoh pajak bumi dan
bangunan pabrik, gaji manajer. Biaya tetap akan terus saja dikeluarkan walaupun
tingkat keluaran pabrik anjlok, biaya tetap dapat dianggap sebagai kapasitas
jangka pendek.[1]
Jenis-jenis biaya tetap
a. Commited Fixed Cost
·
Commited fixed cost sebagian besar berupa biaya tetap
yang timbul dari pemilikan pabrik, ekuipmen, dan organisasi pokok.
·
Perilaku biaya ini merupakan semua biaya yang tetap
dikeluar kan, yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan kemampuan
perusahaan di dalam memenuhi tujuan jangka panjangnya. Contoh : biaya
depresiasi, pajak bumi dan bangunan, sewa, asuransi dan gaji karyawan utama.
b. Descretionary
Fixed Cost
·
Yakni merupakan biaya:
a)
yang timbul dari keputusan penyediaan anggaran secara
berkala (biasanya tahunan) yang secara langsung mencerminkan kebijakan
manajemen puncak mengenai jumlah maksimum biaya yang diizinkan untuk
dikeluarkan,
b)
yang tidak dapat menggambarkan hubungan yang optimum
antara masukan dengan keluaran (yang diukur dengan volume penjualan, jasa atau
produk)
·
Contoh biaya ini adalah biaya riset dan pengembangan,
biaya iklan, biaya promosi penjualan, biaya program latihan karyawan, biaya
konsultas.
·
Discretionary fixed cost dapat dihentikan sama sekali
penge luarannya atas kebijakan manajemen.
Volume
Kegiatan
Gambar : Biaya Tetap[2]
B. Biaya Variabel (Variable Cost)
Yaitu biaya yang secara total berubah
secara proporsional dengan perubahan dalam tingkat aktifitas. Suatu biaya
variabel, konstan per unit. Biaya variabel selanjutnya dapat dikelompokkan
sebagai Engineered Variable Cost dan Discretionary Variable Cost. Engineered
Variable Cost atau True Variable Cost yaitu biaya yang memiliki
spesifikasi hubungan fisik yang eksplisit dengan pelaksanaa suatu aktifitas.
Biaya ini timbul dalam rangka aktifitas operasi normal perusahaan. Contoh
konkrit untuk biaya ini adalah biaya bahan baku dan tenaga kerja yang berubah
volumenya karena perekayasaan produk.
Discretionary Variable Cost atau step variable cost yaitu semacam biaya
Discretionary yang memiliki pola garis variabilitas, tetapi bukan karena alasan
yang sama seperti bahan langsung atau tenaga kerja langsung. Pertambahan biaya
ini lebih berhubungan dengan otorisasi
manajemen dalam membelanjainya Contoh biaya ilkan.
Mixed Cost atau semivariable cost yaitu biaya yang
didalamnya terdiri dari elemen-elemen biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini
pada umumnya terdapat dalam komponen biaya tidak langsung. Karakteristik
prilakunya tidak konstan seperti dua kelompok biaya yang diuraikan diatas. Dalam
keadaan tertentu jumlah biaya semivariabel akan menjadi lebih tinggi dalam satu
tingkat aktifitas, akan tetapi dalam keadaan lain bisa terjadi biayanya akan
lebih rendah pada tingkat aktifitas yang sama.[3]
C.
Penentuan Pola Perilaku
Biaya
Ada 3 faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menetapkan pola perilaku suatu biaya, yaitu:
1. Harus dipilih biaya yang akan
diselidiki pola perilakunya.
Biaya ini merupakan variabel tidak
bebas (dependent variable) dan biasanya dinyatakan dengan simbol y.
2. Harus dipilih variabel bebas
(independent variable)
Yaitu sesuatu yang menyebabkan biaya
tersebut berfluktuasi. Secara matematis, fungsi tersebut dinyatakan, y = f(x).
3. Harus dipilih kisaran kegiatan yang
relevan (relevant range of activity)
Dimana hubungan antara variabel bebas
dan tidak bebas yang dinyatakan dalam fungsi biaya tersebut berlaku.
D.
Metode Penaksiran Fungsi
Linier
Ada dua pendekatan dalam memperkirakan
fungsi biaya:
a) Pendekatan historis (historical
approach)
b) Pendekatan analitis (analytical
approach)[4]
a. Pendekatan historis (historical
approach)
Berdasarkan pendekatan historikal
pemisahan biaya camuran dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1. Metode titik tertinggi-terendah (high
low point method)
2. Metode biaya bersiap (stand by
cost)
3. Metode regresi sederhana (simple
regression)[5]
1) Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High
and Low Point Method).
Contoh:
Berikut disajikan data kegiatan dan
biaya reparasi & pemeliharaan pada PT Mustika tahun 2003 yakni :
Bulan Ke
|
Biaya Reparasi & Pemeliharaan
|
Jam Mesin
|
1
|
750.000
|
6.000
|
2
|
715.000
|
5.500
|
3
|
530.000
|
4.250
|
4
|
600.000
|
4.000
|
5
|
600.000
|
4.500
|
6
|
875.000
|
7.000
|
7
|
800.000
|
6.000
|
8
|
1.000.000
|
8.000
|
9
|
800.000
|
6.000
|
10
|
750.000
|
6.000
|
11
|
550.000
|
4.500
|
12
|
600.000
|
4.500
|
|
8.570.000
|
66.250
|
|
Bia
Reparasi & Pemeliharaan pd Tingkat Kegia-
tan Tertinggi dan Terendah
|
||
|
Tertinggi
|
Terendah
|
Selisih
|
Jumlah Jam Mesin
|
8.000
|
4.000
|
4.000
|
Biaya Repr & Pemelhr.
|
Rp. 1.000.000
|
Rp. 600.000
|
Rp. 400.000
|
Unsur Biaya
Variabel dalam biaya reparasi dan pemeliharaan
dihitung sebagai berikut :
Biaya
variabel = Rp. 400.000 : 4.000 = Rp. 100
per jam mesin
Perhitungan
unsur biaya tetap dalam biaya reparasi dan pemeliharaan mesin disajikan sebagai
berikut :
|
Titik Kegiatan Tertinggi
|
Titik Kegiatan Terendah
|
Biaya Reparasi & peme-
|
Rp. 1000.000
|
Rp. 600.000
|
liharaan mesin yg terja
|
|
|
di.
|
|
|
Rp. 100 x 8.000
|
800.000
|
|
Rp. 100 x 4.000
|
|
Rp. 400.000
|
|
|
|
Biaya Reparasi & Peme
|
Rp. 200.000
|
Rp. 200.000
|
liharaan Tetap
|
|
|
|
|
|
Gambar 02. Perhitungan Unsur Biaya Tetap
Fungsi biaya reparasi dan
pemeliharaan tersebut dinyatakan secara matematis, berbentuk fungsi linier
yakni:
Y = 200.000 + 100x
2) Metode Biaya Bersiap ( Standby
Cost Method)
Metode ini mencoba menghitung berapa
biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata perusahaan ditutup untuk
sementara, jadi produknya sama dengan nol.
Contoh:
Berdasarkan data di atas, misal pada
tingkat reparasi dan pemeliharaan 8.000 jam mesin per bulan biaya yang dikeluar
kan sebesar Rp. 1.000.000. Sedangkan menurut perhitungan, apabila perusahaan
tidak berproduksi, biaya reparasi yang tetap harus dikeluarkan adalah sebesar
Rp. 400.000
Maka penentuan biaya variable dan tetap dapat ditentukan sebagai berikut
:
Biaya yang dikeluarkan pada Rp.
1.000.000
tingkat 8000 jam mesin
Biaya Tetap ( Biaya berjaga) Rp. 400.000
Selisih Rp. 600.000
Biaya Variabel per jam = Rp. 600.000 : 8000 = Rp. 75 per jam mesin
Dengan demikian fungsi biaya reparasi
dan pemeliharaan tersebut dapat dinyatakan secara matematis sbb:
Y
= 4.00.000 + 75 x
3) Metode Kuadrat Terkecil ( Least
Squares Method)
Dalam persamaan garis regresi : y =
a + bx, dimana y merupakan variable tidak bebas (dependent variable), yaitu
variabel yang perubahannya ditentukan oleh perubahan pada variabel x yang
merupakan variabel bebas (independent variable). Variabel y menunjukkan biaya,
sedangkan variabel x menunjukkan volume kegiatan.
Rumus perhitungan a dan b dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
b. = n ∑(xy)
- ∑x ∑ y
n ∑x2 - (∑x)2
a
= ∑y - b(∑x)
n
Bln ke
|
Bia Repr&Peml
|
|
|
|
|
(Rp.1000)
|
Jam Mesin
|
|
|
|
y.
|
x.
|
xy.
|
x2
|
1
|
750
|
6000
|
4500000000
|
36000000
|
2
|
715
|
5500
|
3932500000
|
30250000
|
3
|
530
|
4000
|
2120000000
|
16000000
|
4
|
600
|
4000
|
2400000000
|
16000000
|
5
|
600
|
4500
|
2700000000
|
20250000
|
6
|
875
|
7000
|
6125000000
|
49000000
|
7
|
800
|
6000
|
4800000000
|
36000000
|
8
|
1000
|
8000
|
8000000
|
64000000
|
9
|
800
|
6000
|
4800000000
|
36000000
|
10
|
750
|
6000
|
4500000000
|
36000000
|
11
|
550
|
4500
|
2475000000
|
20250000
|
12
|
600
|
4500
|
2700000000
|
20250000
|
|
|
|
|
|
|
∑y
|
∑x.
|
∑xy.
|
∑x2
|
|
8570000
|
66000
|
41060500000
|
380000000
|
b. = 12
x 41.060.500.000 – 66.000. x
8570000 =
12 x 380.000.000 – (66.000)2
a.
= 8.570.000 – b x 66.000 =
12
Jadi biaya reparasi dan pemeliharaan mesin tersebut terdiri dari
Biaya variabel = Rp.
115 per jam mesin ( 0,115 x Rp.1.000)
Biaya tetap = Rp.
79.270 per bulan
Atau fungsi linier biaya tersebut adalah
:
Y = 79.270 + 115x
KESIMPULAN
Pengenalan dan penggolongan perilaku
biaya bermantaat untuk : perencanaan biaya, pembuatan keputusan, dan
pengendalian. Berdasar perilakunya dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat dibagi menjadi tiga
golongan: biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariable.
Biaya tetap (Fixed Cost) adalah
biaya yang jumlahnya tidak berubah, terlepas dari perubahan tingkat aktifitas
dalam kisaran relevan tertentu, Biaya Variabel (Variable Cost) Yaitu
biaya yang secara total berubah secara proporsional dengan perubahan dalam
tingkat aktifitas. Suatu biaya variabel, konstan per unit, Mixed Cost atau
semivariable cost yaitu biaya yang didalamnya terdiri dari elemen-elemen
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini pada umumnya terdapat dalam komponen
biaya tidak langsung.
DAFTAR
PUSTAKA
Samryn, Akuntansi
Manajerial, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001
Simamora, Henry,
Akuntansi Manajemen, Jakarta: Salemba Empat, 1999
Ahmad,
Kamarudin, Akuntansi Manajemen, Jakarta: Rajawali Pers, 2009
Widjajatunggal, Amin, Akuntansi Biaya, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993
Siswanto, Bedjo, Akuntansi
Manajemen , Jakarta: PT
Bumi Aksara, 1999
daryono.staff.gunadarma.ac.id/.../bab+4+-+perilaku+biaya.doc